Pengertian Ilmu Jiwa Agama, Ilmu jiwa agama atau psikologi agama berasal dari kata ilmu (logos) dan agama. Yang dimaksud dengan ilmu yaitu pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah (metode ilmiah), dimulai dengan berfikir rasional, teoritis dan dibuktikan berdasarkan kenyataan di lapangan (empiris). Pengertian Jiwa (psyche) adalah gejala-gejala jiwa yang nampak dalam bentuk perilaku. Gejala jiwa tersebut misalnya berfikir, perasaan (emosi), sikap, minat, motivasi, perhatian, tanggapan, dan lain sebagainya. Agama adalah mempercayai adanya kekuatan kodrat yang maha mengatasi , menguasai, menciptakan dan mengawasi alam semesta dan yang telah menganugrahkan manusia suatu watak rohani, supaya manusia dapat hidup abadi sesudah mati (N. Razak, 1981).
Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada para rasul-Nya, sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammad SAW. Dari seluruh ajaran yang dibawa para Rasul yang berlaku adalah agama yang dibawa nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW seperti tercantum dalam Al-Qur'an dan Sunnah yang shohih berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kesejahteraan ummat manusia di dunia dan di akhirat.
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotion), dan kehendak (conasi). Psikologi atau ilmu jiwa sebagai salah satu disiplin ilmu yang otonom, memilikiketerkaitan dengan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan batin manusia yangpaling dalam, yaitu agama. Maka dari psikologi ini pula kemudian lahir cabang ilmu yaitu tentang psikologi agama.
Psikologi agama merupakan cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing. Upaya untuk mempelajari tingkah laku keagamaan tersebut dilakukan melalui pendekatan psikologi. Penelaahan tersebut merupakan kajian empiris.
Ilmu jiwa agama yakni ilmu yang meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang yang menyangkut tata cara berpikir, bersikap, berkreasi dan bertingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya. unsur jiwa dalam konsepsi tasawuf tidak berarti mengabaikan unsur jasmani manusia. Unsur ini juga penting karena rohani sangat memerlukan jasmani dalam melaksanakan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah. Seorang tidak mungkin sampai kepada Allah dan beramal dengan baik dan sempurna selama jasmaninya tidak sehat.
Ilmu jiwa agama mempelajari manusia dengan pendiriannya terhadap terhadap agama, atau manusia beragama yang hidup dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti pengaruh iman dengan tingkah laku manusia, pengalaman keagamaan, hukum-hukum umum yang menerangkan mekanisme tingkah laku manusia, kepribadian seseorang yang beragama dan gejala empiris lain dari kehidupan orang yang beragama. Obyek psikologi agama adalah gejala kehidupan beragama yang dapat dihayati atau yang dapat diamati secara manusiawi, yaitu antara lain, cara berhubungan dengan Allah, penyerahan diri kepada Allah, motivasi, pikiran, perasaan dan yang berhubungan dengan perilaku keagamaan. Psikologi agama tidak memperlajari tentang zat Allah, wahyu, malaikat, jin, setan, roh dan semua konsep kerohanian yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra.
Berbicara perkembangan jiwa agama pada seseorang pada umumnya ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dulu. Seorang yang pada waktu kecilnya tidak pernah mendapatkanpendidikan agama, maka pada masa dewasanya nanti, ia tidak akan merasakanpentingnya agama dalam hidupnya. Lain halnya dengan orang yang di waktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama, misalnya orang tuanya orang yang tahu beragama, lingkungan sosial dan teman-temannya juga hidup menjalankan agama, ditambah pula dengan pendidikan agama, secara sengaja di rumah, sekolah dan masyarakat. Maka orang-orang itu akan dengan sendirinya mempunyai kecenderungan kepada hidup dalam aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, takut melanggar larangan-larangan agama dan dapat merasakan betapa nikmatnya hidup beragama.
Demikian ringkasan tentang pengertian Ilmu jiwa agama, semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung kembali ini, semoga sukses selalu.
Posting Komentar untuk " PENGERTIAN ILMU JIWA AGAMA"