Para siswa peserta didik dan warga belajar sekalian, kita sering mendengar dan mengenal kata literasi, sering dalam berbagai pertemuan atau forum kata literasi diucapkan untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam pembelajaran. Jadi Apa sich literasi itu? Secara Umum literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.
Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, dimaknai hanya sebagai kemampuan membaca dan menulis seseorang saja. sekarang definisi baru dari literasi berkembang menunjukkan pengertian baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya.
Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.
Dan secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatur” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
A. Pengertian Literasi dari Para Ahli
Sebagai upaya kita untuk lebih memahami pengertian literasi, berikut kita lihat pengertian literasi yang bersumber dari para ahli.
1. Menurut Elizabeth Sulzby
Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan membaca.
2. Menurut Harvey J. Graff
Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.
3. Menurut Jack Goody
Menurut Jack Goody, Literasi adalah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis.
4. Menurut Merriam – Webster
Menurut kamus online Merriam – Webster, Literasi ialah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
5. Menurut UNESCO
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”, Pengertian literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
6. Menurut NAEYC
Menurut NAEYC, Literasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mendorong anak-anak untuk berkembang sebagai pembaca serta penulis sehingga dalam hal ini sangat membutuhkan yang namanya interaksi dengan seseorang yang menguasai literasi.
7. Menurut Education Development Center (EDC)
Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis.
Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.
Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia
B. Tujuan Literasi
Adanya paradigma literasi ini tentu bukan tanpa tujuan yang nyata. Melihat dari berbagai pengertian yang telah disebutkan diatas oleh para ahli dapat diambil beberapa tujuan literasi antara lain yaitu:
- Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis
- Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budi pekerti yang baik
- Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang
- Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budaya literasi di sekolah maupun masyarakat.
- Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna
- Dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala macam informasi yang bermanfaat.
- Dapat meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil intisari dari suatu bacaan.
Jenis-Jenis Literasi
1. Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan seseorang dalam memahami berbagai bentuk media. Selain memahami bentuk media, literasi media juga membuat orang mampu menyerap informasi yang disampaikan media secara baik, bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
2. Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan juga berhitung. Nah, tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi dengan dengan sesama.
3. Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti software dan hardware. Selain itu, dapat memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam penggunaan teknologi.
4. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis yang berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara menggunakan katalog dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan karya ilmiah.
5. Literasi Visual
Literasi visual adalah pemahaman yang lebih dalam menginterpretasi dan menangkap suatu makna dari informasi yang berbentuk visual atau gambar. Literasi visual ada, karena muncul pemikiran bahwa sebuah gambar itu dapat dibaca. Artinya, bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
C. Manfaat Literasi
Selain memiliki tujuan, literasi juga memiliki beberapa manfaat bagi kita semua, diantaranya:
- Melatih dalam hal menulis serta juga merangkai kata yang bermakna
- Menambah kosa kata
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang
- Mengoptimalkan kerja otak
- Mempertajam diri didalam menangkap makna dari suatu informasi yang sedang dibaca.
- Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa
- Menambah wawasan dan informasi baru
- Mengembangkan kemampuan verbal
- Meningkatkan kemampuan interpersonal.
D. Jenis Literasi
Mengacu pada pengertian serta tujuan dari literasi yang sudah dijelaskan di atas, literasi bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Literasi Dasar
Literasi dasar bisa didefinisikan sebagai kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengar, dan berhitung.
Tujuan dari literasi dasar ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan individu dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan bisa dipahami sebagai kemampuan dalam memahami serta membedakan karya tulis fiksi maupun non fiksi, memahami bagaimana cara menggunakan katalog dan indeks, hingga kemampuan untuk memahami informasi pada saat membuat suatu karya tulis dan penelitian.
3. Literasi Media
Literasi media bisa dipahami sebagai kemampuan untuk mengetahui dan membaca berbagai jenis media, baik media elektronik, cetak, dan lain sebagainya, serta memahami cara menggunakan media-media tersebut.
4. Literasi Teknologi
Literasi teknologi dapat dipahami sebagai seperangkat kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti hardware dan software, serta mengerti bagaimana cara menggunakan internet, hingga memahami etika dalam memanfaatkan sebuah teknologi.
5. Literasi Visual
Pengertian literasi visual adalah pemahaman dan kemampuan dalam menginterpretasikan dan memberi makna informasi yang berbentuk gambar atau visual.
Literasi visual ini hadir dengan alasan jika suatu gambar bisa dibaca dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
Adapun bentuk-bentuk Literasi Fungsional dalam Akreditasi adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan literasi baca tulis
2. Memiliki kemampuan literasi numerasi
3. Memiliki kemampuan literasi sains
4. Memiliki kemampuan literasi finansial
5. Memiliki kemampuan literasi digital
6. Memiliki kemampuan literasi budaya dan kewargaan
E. Prinsip Literasi
Dilansir dari laman Seputar Pengetahuan, terdapat beberapa prinsip literasi yang patut Anda perhatikan terutama jika Anda berprofesi sebagai pendidik. Sebagai pendidik Anda memiliki tugas mulia salah satunya adalah meningkatkan literasi siswa siswi di Indonesia.
Mengingat berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh World Culture Index Score pada tahun 2018, kegemaran masyarakat Indonesia dalam hal literasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia menempati urutan ke-17 dari 30 negara. Padahal sebelumnya Indonesia menempati rangking 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca.
Sementara dalam hal membaca, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca enam jam per minggu, mengalahkan Brazil, Argentina, Mexico, Turki, Kanada, Spanyol, Jerman, Italia, Amerika Serikat, Jepang. Taiwan, dengan masing-masing tiga jam per minggu.
Maka prestasi ini sudah sepatutnya kita jaga agar terus menjadi lebih baik. Maka dari itu supaya tingkat literasi semakin baik, Kylene Beers “2009”, berikut ini adalah beberapa prinsip pengembangan literasi sekolah yaitu:
1. Bersifat Berimbang
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain, sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam membaca dan variasi bacaan.
2. Bahasa Lisan Sangat Penting
Setiap siswa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat, dengan begitu diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih kemampuan berpikir lebih kritis.
3. Berlangsung Pada Suatu Kurikulum
Menurut Kylene Beers, seharusnya program literasi diterapkan pada seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu, dengan kata lain kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang studi.
4. Pentingnya Keberagaman
Keberagaman ialah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di setiap sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis karena melibatkan pengetahuan bahasa (lisan dan tulisan), kemampuan kognitif, serta pengetahuan mengenai genre dan kultural.
Contoh Gerakan Literasi di Sekolah
Mengacu pada penjelasan di atas, maka sudah sewajarnya sebagai pendidik, guru memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran literasi. Mengingat begitu pentingnya kegiatan literasi ini, penting bagi setiap individu untuk mulai menggalakkan kegiatan literasi ini. Beberapa hal sederhana yang bisa guru lakukan di sekolah untuk meningkatkan literasi sebagai berikut:
- Membuat dinding motivasi di kelas
- Jadwal wajib ke perpustakaan
- Membaca buku non pelajaran sebelum proses belajar dimulai.
Jenis Literasi versi Kemdikbud
Literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id).
Ada enam jenis literasi; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.
1. Literasi baca dan tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
2. Literasi numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecekapan untuk:
(a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari;
(b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
3. Literasi sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
4. Literasi digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Literasi finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan
(a) pemahaman tentang konsep dan risiko,
(b) keterampilan, dan
(c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
6. Literasi budaya
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.
Demikian pengertian dan bentuk-bentuk literasi fungsional dalam akreditasi, semoga artikel ini bermanfaat. untuk menambah ilmu dan wawasan kita tentang pengertian literasi dan bentuk-bentuknya, terimakasih sudah berkunjung kembali di ini, semoga sukses selalu.
Artikel ini telah tayang di blog visiuniversal dengan judul "Pengertian Literasi dan bentuk Literasi fungsional dalam akreditasi", Klik untuk baca artikel dan tulisan menarik lainnya di: https://visiuniversal.blogspot.com/.
Penulis : Akhmad Solihin
Editor : Muhammad Aufa Ramadhan
Posting Komentar untuk "PENGERTIAN LITERASI DAN BENTUK LITERASI FUNGSIONAL DALAM AKREDITASI"